Source: freepik.com


Tugas seorang guru bukan hanya untuk mengajar, tetapi juga melakukan evaluasi terhadap kegiatan belajar siswa. Tujuan adanya evaluasi yaitu untuk mengetahui, Apakah kegiatan belajar mengajar terbilang sukses atau masih ada yang kurang.  Evaluasi bisa dilihat dari mana saja, mulai dari perkembangan karakter anak di sekolah hingga penilaian yang dilakukan.


Penilaian hasil belajar siswa merupakan kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Tujuan pembelajaran bisa dikatakan sukses ketika sebagian besar siswa mencapai kompetensi pembelajaran yang sesuai dengan kriteria ketuntasan yang ditetapkan.


Nilai yang diperoleh dari hasil belajar, menjadi bukti bahwa peserta didik mempunyai tingkat pencapaian kompetensi tertentu. Dalam hal ini, bapak dan ibu guru harus melakukan penilaian melalui tes maupun non tes. Setidaknya terdapat tiga jenis tes yang bisa dilakukan yaitu tes lisan, tes perbuatan dan tes tertulis. Umumnya, pencapaian kompetensi pengetahuan dilihat dari hasil tes tertulis, mulai dari yang berbentuk uraian, jawaban singkat, pilihan ganda, menjodohkan, dan benar-salah.


Pada kesempatan kali ini, kita akan fokus membahas tes tertulis berupa bank soal untuk latihan siswa.


Kehadiran bank soal sangat penting untuk melatih kemampuan siswa. Instrumen tes yang digunakan tersebut harus layak, bermutu dan ideal bagi siswa. Soal yang bermutu juga membantu bapak atau ibu guru untuk meningkatkan pembelajaran serta memberi informasi yang tepat kepada siswa; mana kompetensi yang sudah tercapai dan belum tercapai. Lantas, bagaimana ciri-ciri bank soal dapat dikatakan ideal untuk siswa?


Soal latihan bisa dikatakan baik sebagai alat pengukur jika memenuhi 5 persyaratan tes ini, yaitu validitas, reliabilitas, obyektivitas, praktikabilitas dan ekonomis.  Untuk mengetahui lebih jelas, mari kita simak ulasannya bersama-sama


1. Validitas


Validitas merupakan ketepatan suatu soal untuk mengukur apa yang ingin diukur, contoh sederhananya adalah, penggaris bukan alat yang tepat untuk mengukur berat, tetapi alat yang tepat untuk mengukur berat adalah timbangan begitu. Begitu pula ketika bapak atau ibu guru ingin mengukur pencapaian kompetensi siswa, maka alat yang digunakan harus sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan dicapai. menurut Arikunto ada 2 macam validitas tes, yaitu validitas logis dan validitas empiris.


Validitas logis merupakan instrumen yang memenuhi persyaratan valid sesuai hasil penalaran. Validitas logis terdiri dari validitas isi yang merupakan susunan instrumen sesuai materi pelajaran yang dievaluasi, dan validitas konstruk yang merupakan susunan instrumen sesuai konstruk yang dievaluasi.


Sedangkan validitas empiris merupakan instrumen yang sudah diuji dari pengalaman. Ada dua macam validitas empiris yaitu concurrent validity yang hasilnya sesuai dengan pengalaman, dan predictive validity merupakan tes meramal yang mungkin akan terjadi di masa depan


2. Reliabilitas


Realibilitas memiliki arti dapat dipercaya, dimana soal tersebut memberikan hasil tetap atau konsisten meski digunakan berkali-kali. Misalnya pada tes pertama, siswa A memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan siswa B, lalu diadakan tes ulang, maka hasil belajarnya akan tetap sama, yaitu nilai siswa A lebih tinggi dibandingkan siswa B, itulah yang dimaksud tetap atau konsisten.


3. Obyektivitas


Objektif memiliki arti tidak adanya unsur pribadi yang mempengaruhi soal. Maksudnya, sebuah tes bisa dikatakan objektif ketika penilaian hanya dilihat dari kemampuan siswa dan pribadi individu tersebut tidak mempengaruhi penilaian


4. Praktikabilitas


Praktibilitas artinya soal ujian bersifat praktis dan mudah pengadministrasiannya, misalnya mudah dilaksanakan, mudah pemeriksaannya atau penilaiannya dan dilengkapi dengan petunjuk atau pembahasan.


5. Ekonomis


Dalam hal ini, ekonomis berarti pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan tenaga yang banyak, biaya yang mahal dan waktu yang lama. 


Kejarcita


Kembali lagi pada bank soal, di mana kumpulan soal ini perlu dibuat dan dikembangkan dengan tujuan menyiapkan tes yang dibutuhkan secara rutin dan lebih dari satu set. Bank soal juga bisa dibuat dan dikeringkan melalui komputer sehingga siswa dapat mengikuti tes kapan saja dengan kualitas tes yang bisa dipertanggungjawabkan. Tujuan utama bank soal sendiri yaitu mengkonstruksi atau merakit tes ujian dengan tujuan penilaian ulangan harian hingga Ulangan Akhir Semester (UAS)


Sampai sini, dapat kita simpulkan, bahwa bank soal yang bermutu dan ideal untuk latihan siswa sangat penting guna mengukur dan mengevaluasi kemampuan siswa untuk mencapai kompetensi.


Kejarcita


Kini, bapak dan ibu guru bisa mendapatkan bank soal bermutu dan berkualitas untuk siswa dengan mudah melalui kejarcita. Kejarcita menyediakan ribuan bank soal dengan lengkap, ada soal LOTS dan HOTS. Soal juga dilengkapi dengan pembahasannya, mulai dari konsep hingga aplikasi ke kehidupan. Bank soal di kejarcita memenuhi kriteria sebagai soal yang berkualitas dan bermutu. Dengan platform kejarcita, bapak atau ibu guru juga tidak perlu capek-capek koreksi, karena ada fitur cek otomatis yang bisa digunakan.


Itulah pembahasan singkat mengenai 5 ciri bank soal ideal untuk siswa. Semoga bermanfaat. Terima kasih

Post a Comment