Source: Webinar #cerdasberkarakter 
Pendidikan merupakan hak yang harus diberikan untuk setiap anak. Mencetak generasi berpendidikan bukan hanya tugas seorang tenaga pendidik kepada muridnya, melainkan tugas orang tua untuk anaknya, tugas seorang kakak untuk adiknya, dan tugas diri sendiri untuk menjadi generasi yang unggul.

Pendidikan menjadi tonggak kemajuan dan peradaban bangsa. Generasi unggul adalah generasi berpendidikan yang memiliki kecerdasan dan karakter tinggi yang mencerminkan bangsa. Kecerdasan tanpa karakter yang baik tidak memiliki arti dan tidak membawa perubahan besar bagi diri sendiri, lingkungan bahkan negara.

Doc. Pribadi

Sebagai generasi Indonesia, Saya menyadari bahwa menjadi diri sendiri yang berkarakter baik merupakan poin penting untuk memajukan negara. Bisa bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan merupakan perubahan kecil yang coba saya lakukan untuk membangun diri sendiri menjadi lebih baik.

Menurut saya, menjadi generasi unggul tidak terjadi secara instan, melainkan memerlukan proses serta dukungan dari orang-orang terdekat. Saya sadar, guru, orangtua dan teman sangat berpengaruh untuk membentuk diri lebih berkarakter dan bermoral. Namun, kunci perubahan berada dalam pikiran dan perasaan diri sendiri.

"Berada di lingkungan positif akan membawa mu ke masa depan yang lebih baik. Berada di lingkungan negatif menuntutmu untuk melakukan perubahan yang lebih baik." - Epin Supini

Selain karakter yang baik, kecerdasan juga sangat penting untuk ditanamkan dalam diri kita. Menjadi diri yang berpengetahuan tinggi membuat kamu sadar bahwa membantu orang lain bisa melalui kreativitas, inovasi dan ilmu yang kita miliki. Karena, ilmu pengetahuan membawa perubahan kehidupan yang lebih baik.

Doc. Pribadi

Sebagai seorang pelajar yang baru lulus SMA (Angkatan 2020/2021), saya sadar bahwa kelulusan tidak menandakan bahwa kita harus belajar, melainkan menuntut kita untuk belajar lebih mandiri. Sekolah memaksa kita untuk belajar, melalui tugas-tugas yang diberikan, PR yang menumpuk, latihan soal, ujian semester, kuis dan lainnya.

Namun, setelah lulus saya tidak merasa merdeka dari tugas, melainkan hampa karena tidak ada lagi guru yang menerangkan, teman yang ramai membicarakan tugas, belajar setiap malam. Hal tersebut sangat saya rindukan, sekaligus membuat saya sadar bahwa belajar merupakan kebutuhan.

Rencana saya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi harus kandas. Karena saya gagal masuk seleksi perguruan tinggi negeri. Namun hal tersebut tidak menyurutkan saya untuk tetap belajar dan semangat berprestasi. Mengingat, di era digital ini memudahkan kita untuk mendapatkan pengetahuan atau pelajaran.

Untuk menjadi generasi unggul, saya terus belajar menjadi diri yang lebih baik, berkarakter, berpengetahuan tinggi dan bermanfaat bagi orang lain. Saya pun mengembangkan kemampuan menulis saya untuk membagikan informasi dan pengetahuan kepada orang lain.

Sebagai content writer, saya juga membagi tulisan mengenai informasi seputar pendidikan dan materi pelajaran. Melalui tulisan yang saya bagikan di internet, membuat saya berharap akan ada pembaca yang merasa termotivasi atau terinspirasi untuk terus belajar dan tidak pernah patah semangat.

"Generasi unggul merupakan generasi cerdas berkarakter. Mencetak generasi unggul dimulai dari diri sendiri yang berpikiran positif dan memiliki tujuan baik. Jadilah seseorang yang berpengetahuan tinggi dan bermanfaat bagi orang lain."

Post a Comment